Suatu ketika ada sebuah pesawat tempur dengan dua orang pilot yang sedang terbang di atas laut tiba-tiba saja mengalami kerusakan mesin. Secara cepat sang pilot berupaya mencari pulau terdekat untuk mendaratkan pesawatnya. Akhirnya dengan susah payah, pesawat tersebut berhasil mendarat di laut, dan kedua pilot terpaksa berenang menyelamatkan diri menuju pulau kecil yang tidak berpenghuni.
Kedua pilot yang selamat tersebut tidak tahu apa yang harus dilakukan karena seluruh peralatan yang ada telah rusak terendam air. Namun keduanya yakin dan percaya bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali berdoa kepada Allah. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling maqbul, kemudian mereka sepakat untuk saling berpisah menjauh menuju sisi-sisi pulau yang saling bersebrangan.
Setelah beberapa hari menunggu di sisi-sisi pulau yang saling berjauhan dan menunggu bantuan atau tim penolong tiba, mereka mulai merasakan lapar dan haus yang amat sangat. Kemudian pilot pertama mulai berdoa agar ia diberikan makanan. Tanpa disangka keesokan harinya, begitu pilot pertama bangun ia telah mendapatkan sebuah pohon yang penuh dengan buah. Tetapi, nun jauh di sisi pulau yang lain pilot kedua tidak merasakan hal tersebut.
Setelah mengetahui bahwa Allah Maha Mengabulkan doa hamba-Nya, kemudian pilot pertama mulai berdoa memohon untuk diberikan makanan, pakaian, rumah dan segala macam yang ia butuhkan. Keesokan harinya, seperti ada keajaiban saja, maka semua yang ia minta telah tersedia dihadapannya. Sedangkan pilot yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.
Akhirnya, dengan sangat kusuk bercampur haru pilot pertama mulai berdoa agar ia diselamatkan dari pulau tersebut untuk dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Pagi harinya ia telah mendapatkan sebuah sampan tertambat di sisi pantai, lengkap dengan perbekalannya. Segera saja pilot pertama naik ke atas sampan dan bersiap-siap berlayar untuk meninggalkan pulau tersebut. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan temannya(pilot kedua) di pulau tersebut.
Menurut pilot pertama, memang temannya tersebut (pilot kedua) tidak pantas menerima pemberian Allah, karena doa-doanya tidak pernah dikabulkan. Begitu pilot pertama hendak berangkat, ia mendengar suara menggema dari langit. "Wahai pilot pertama, mengapa engkau tega meninggalkan temanmu di pulau ini?" Kemudian pilot pertama menjawab, "Berkah-Mu hanyalah untukku, duhai Yang Maha Agung, karena hanya doakulah yang Engkau kabulkan. Doa-doa temanku itu tidak pernah Engkau kabulkan, maka ia tidak pantas untuk mendapatkan apa-apa," sahutnya.
Kemudian pilot pertama kembali berujar, "Katakanlah ya Allah, doa macam apa yang ia panjatkan kepada-Mu, sehingga aku harus berbagi keberkahan dan ridha-Mu atas semua ini kepadanya?" Kemudian terdengar suara menggema, "Temanmu hanya berdoa agar semua doamu dikabulkan."
Kesombongan dan keserakahan macam apakah yang membuat kita menganggap bahwa hanya doa-doa kita yang dikabulkan oleh-Nya. Tak selayaknyalah kita mengabaikan peran orang lain yang selalu ikhlas berdoa untuk kesuksesan kita.
From : The Spirit of Change
Good story.. bermanfaat !!
ReplyDelete:)
ReplyDelete